Adakah markas militer rahasia atau markas alien di Antartika ? Sebuah
struktur berbentuk lubang pintu terlihat di sebuah bukit batu bersalju
di Antartika. Lubang itu sepertinya dibuat oleh tangan-tangan manusia.
Posisi lubang itu adalah 66 33' 11.58"S, 99 50' 17.86"E. Apakah lubang
itu hasil buatan tangan manusia, ataukah hanya sebuah lubang yang
tercipta karena ganasnya alam Antartika ?
Foto dibawah ini adalah foto yang diambil tanggal 23 Februari 2006
dibandingkan dengan foto yang diambil setelahnya. Pada foto 23 Februari
2006, lubang itu belum ada atau tertutup oleh salju. Tapi hari-hari
berikutnya ketika salju tersingkir, terlihatlah sebuah lubang yang luar
biasa besar.
Setelah dilakukan pengukuran, maka pintu lubang itu diperkirakan
memiliki tinggi sekitar 30 meter dengan lebar 90 meter. Cukup besar
untuk keluar masuk pesawat terbang.
Sudah lama beredar isu kalau militer Amerika memiliki markas rahasia di Antartika. Bahkan Nazi juga pernah dikabarkan membangun markas di tempat itu. Namun Tidak ada yang mengetahui pasti kebenarannya.
Walaupun bentuk lubang itu memang menarik perhatian, saya rasa belum
tentu juga lubang itu buatan tangan manusia. Bukankah Alam juga pandai
membuat gua-gua yang indah ?
Archive for Mei 2013
Lubang Misterius Di Antartika
Aku tidak marah karena kita putus,
Aku hanya sedih karena aku tidak bisa melepaskanmu.
Aku tidak marah padamu karena tidak mencintaiku,
Aku hanya marah pada diriku yang masih mencintaimu.
Aku tidak marah karena kehilanganmu,
Aku hanya sedih, karena aku pernah memilikimu.
Aku tidak marah karena aku tidak bisa memilikimu,
Aku hanya sedih, karena aku tau apa yang sedang ku rindukan.
Aku tidak marah karena kamu telah melupakanku,
Aku hanya sedih karena aku tak mampu menghapusmu.
Aku tidak marah karena kamu tidak akan kembali padaku,
Aku hanya sedih karena aku masih berharap kamu kembali.
Aku tidak marah karena aku membencimu dan tidak menginginkamu,
Tapi aku sedih karena aku masih mencintaimu dan merindukanmu.
Aku hanya sedih karena aku tidak bisa melepaskanmu.
Aku tidak marah padamu karena tidak mencintaiku,
Aku hanya marah pada diriku yang masih mencintaimu.
Aku tidak marah karena kehilanganmu,
Aku hanya sedih, karena aku pernah memilikimu.
Aku tidak marah karena aku tidak bisa memilikimu,
Aku hanya sedih, karena aku tau apa yang sedang ku rindukan.
Aku tidak marah karena kamu telah melupakanku,
Aku hanya sedih karena aku tak mampu menghapusmu.
Aku tidak marah karena kamu tidak akan kembali padaku,
Aku hanya sedih karena aku masih berharap kamu kembali.
Aku tidak marah karena aku membencimu dan tidak menginginkamu,
Tapi aku sedih karena aku masih mencintaimu dan merindukanmu.
#EZa
Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih pengacara muda, ia sering
berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya. Suatu hari, ia
duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi
ketika tiba waktunya, pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan
berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan
berurusan dengan seekor monyet kaku!”
Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”
Waktu berlalu…
Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.
Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”
Waktu berlalu…
Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.
Apa makna dari pepatah kuno diatas?Palu Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja.
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam,
kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam.
Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan.
Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain.
Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja.
“Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
"When you fast do a goodness, the good fortune will quickly approach
you. When you fast do an evil, then the windfall will quickly away from you."
Ketika Anda cepat melakukan
kebaikan, maka rezeki akan cepat menghampiri Anda. Ketika Anda cepat melakukan
keburukan, maka rezeki akan cepat menjauhi Anda.
"Life is like a wheel, sometimes you will be on the top, sometimes you
will be at the bottom. It is not important when we become on the top or at the
bottom. But the most important is syukur when success and shabar when fail."
Hidup ini seperti roda,
kadang-kadang Anda akan berada di atas, kadang-kadang Anda akan berada di
bagian bawah. Tidak penting ketika kita menjadi di atas atau di bagian bawah. Tapi
yang paling penting adalah syukur ketika sukses dan sabar ketika gagal.
Tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.
saat malam datang ku pandangi langit
berbintang, ingin aku berada di atas awan, merasakan belaian kasih
sayang, kau yang ku puja, kau yang ku damba. tanpa dirimu hatiku hampa,
tanpa pelukmu aku tersiksa. kasih dalam dinginnyamalam ingin aku
memelukmu hingga akhir waktu kalinya aku takan merasa jemu, kasih yang
ku tunggu dalam hatiku yang kelabu.
Derita masa lalu-mu itu terlalu jauh untuk menyentuhmu hari ini, tapi pengulangan kenangan dan rasa sakitnya-lah yang bisa melemahkanmu.
Tak ada yg salah dalam menunjukkan kamu peduli tentang seseorang, yg salah adalah mengharapkan dia tuk melakukan hal yg sama.